Statistik Pengunjung

Visitor: 0 Orang

Pola Makan Esktrim Termasuk Gangguan Psikologis?

Pola Makan Esktrim Termasuk Gangguan Psikologis?





Pernah ga sih kalian merasa kalo badan kalian gendut terus? Pernah juga selalu memuntahkan makanan yang dimakan hanya untuk kurus? Atau mungkin pernah diet sembarangan seperti ga makan sama sekali hanya minum air putih? Tau ga sih ternyata itu termasuk kedalam gangguan psikologi loh. Gangguan ini disebut gangguan makan. Apa sih gangguan makan itu, yuk kita bahas.


Jenis Gangguan Makan

Gangguan makan adalah gangguan perilaku makan atau perilaku dalam mengontrol berat badan. DSM-IV mengklasifikasikan ada tiga jenis gangguan makan yaitu:

  • Anorexia nervosa

Anorexia Nervosa ditandai dengan keengganan untuk menetapkan berat badan normal, penyimpangan pandangan terhadap tubuh, ketakutan ekstrim menjadi gemuk, dan perilaku makan yang sangat terganggu. Orang yang memiliki anoreksia nervosa membuat dirinya merasa tetap lapar. Biasanya terjadi pada remaja wanita. Tujuan mereka membuat dirinya lapar adalah agar mereka memiliki penampilan fisik yang ramping dan menarik perhatian lawan jenisnya. Orang yang memiliki anoreksia nervosa juga memberi penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. 


  • Bulimia nervosa

Bulimia nervosa adalah gangguan pola makan yang ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali secara terus-menerus apa yang telah dimakan sebelumnya. Bulimia nervosa yaitu sebuah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus, sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, penggunaan obat pencahar sehingga dapat merangsang seorang penderita bulimia untuk memuntahkan makanan yang telah ia makan dan olahraga yang berlebihan


  • Binge-eating disorder

Ketika seseorang makan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, bahkan sampai merasa tidak nyaman atau kekenyangan banget. Biasanya, mereka makan secara terus menerus walaupun sebenarnya tidak lapar. Nah, yang bikin beda dari makan biasa adalah perasaan "tidak bisa berhenti" dan kadang muncul rasa bersalah atau malu setelahnya. Ini bukan cuma soal makan terlalu banyak, tapi juga soal emosi yang tidak terkendali. Jadi, seringkali binge eating ini jadi cara buat "mengatasi" stres, kecemasan, atau emosi negatif lainnya.


Faktor Terjadinya Gangguan Makan

Menurut Rukmana (2017): 

  • Minder, tertekan, bullying, dll. 
  • Masa lalu yang tidak menyenangkan bisa membuat seseorang mengalami gangguan makan. 
  • Upaya untuk menarik perhatian lawan jenis sehinga menginginkan bentuk tubuh yang ideal sehingga dianggap menarik.

Menurut Krisnani, Santoso, & Putri (2017):

  • Faktor sosio-kultural

Tekanan yang berlebihan pada wanita muda untuk mencapai standar kurus yang tidak realistis. 

  • Faktor psikologis


Diet yang sangat membatasi makan. Ketidakpuasan pada tubuh memicu dilakukannya cara-cara yang tidak sehat untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Merasa kurang memiliki kontrol atas berbagai aspek kehidupan selain diet. Kesulitan berpisah dari keluarga dan membangun identitas individual. Kebutuhan psikologis untuk kesempurnaan.

  • Faktor keluarga 

Keluarga dari pasien gangguan makan seringkali memiliki karakteristik yang sama yaitu adanya konflik, kurang kedekatan dan pengasuhan, serta gagal dalam membangun kemandirian dan otonomi pada diri anak perempuan mereka. Dari perspektif sistem keluarga, gangguan makan pada anak perempuan dapat memberi keseimbangan pada keluarga yang disfungsional dengan mengalihkan perhatian dari masalah keluarga ataupun masalah pernikahan.


Cara mengatasi gangguan makan:

  1. Belajar untuk mengganti pola makan yang tidak baik menjadi lebih sehat dan terarah
  2. Diskusikan kepada orang sekitar tentang apa yang dirasakan
  3. Meyakini bahwa body image setiap individu berbeda
  4. Meningkatkan rasa percaya diri dalam tubuh
  5. Mencari tahu bahaya diet yang tidak baik


Referensi:

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/mengatasi-gangguan-makan-pada-remaja/

Krisnani, Hetty., Santoso, M.B., Putri, Destin. 2017.  Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa Pada Remaja. Prosiding Peneltian & Pengabdian Kepada Masyarakat. 4(3).

Rukmana, Labibah. 2017. Kepercayaan Diri Pada Wanita Dewasa Awal Penderita Binge Eating. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. 10(2)